Sabtu, 14 Mei 2016

Trip to MANKITSU @Papaya Fresh Gallery, Blok M Jakarta 2016

Akhirnya setelah penantian beberapa bulan, kesampaian juga dateng ke toko buku bekas khusus buku bahasa Jepang yang terletak di dalam supermarket PAPAYA di dekat Blok M Square, bernama Mankitsu.

Singkat cerita, aku berkunjung ke Mankitsu bersamaan mengunjungi festival Ennichisai yang diselenggarakan di daerah Blok M. Setelah menginjakkan kaki disana, aku langsung terbang ke Papaya dan naik ke lantai 2 tempat Mankitsu berada.

Sayangnya aku enggak sempat mengambil foto tampak depan toko Mankitsu (foto-foto bisa lihat di blog lain yang membahas tentang Mankitsu). Singkatnya, toko tersebut tidak terlalu luas. Meskipun begitu, mungkin disana terdapat buku yang kalian cari .

Sama seperti saat datang ke Big Bad Wolf, aku datang ke Mankitsu tanpa list buku yang dicari. Meskipun begitu, di kepala sudah terbayang buku-buku seperti apa yang ingin dicari. Dan agak melenceng dari kepala dan benar-benar tidak diduga, aku menemukan komik Pandora Hearts vol 9 dan 16 (Aku nyari yang vol 22 tapi setelah pencarian lebih jauh sepertinya belum ada) dan Light Novel Yahari Ore no Seishun Love Come wa Machigatteiru (oregairu) vol 3. Ketiga buku ini benar-benar ditemukan secara tidak terduga. Tanpa pikir panjang langsung nyomot buku ini :v

Karena akhir-akhir ini aku sedang menggandrungi One Piece, jadi di Mankitsu aku memutuskan untuk turut membeli komiknya, tanpa berambisi untuk memiliki volume tertentu. Di Mankitsu ada banyak komik Jepang yang dijual berseri lengkap, termasuk Naruto, Bleach dll yang bisa dibeli 1 set. Namun sepertinya untuk komik One Piece belum tersedia lengkap, dan masih bisa dibeli satuan. Aku lihat ada 3 jilid untuk volume 68, yang anehnya dengan harga yang berbeda-beda. Jadilah kuambil komik dengan harga termurah yaitu 15k.

Buku terakhir yang jadi pilihan terakhir untuk kubeli sebelum kalap yaitu Akane-chan to Okyaku-san no Papa. Sekilas aku langsung tahu kalau itu novel untuk anak-anak, karena isinya yang tidak terlalu padat dengan tulisan dan masih terdapat banyak furigana, serta beberapa sisipan gambar. Dengan alasan penghematan, aku sempet bingung dan dilema memilih antara Oregairu atau Akane-chan, secara aku 'kan masih belum bisa baca novel Jepang, dan membeli dengan alasan ingin belajar. Namun karena kekalapan akhirnya  aku beli 2-2nya (takut nyesel kalo ga dibeli. sok-sokan bisa baca novel Jepang).

Setelah memilih, aku berhenti untuk lihat-lihat buku lain (takut kalap lebih jauh) dan jadilah 5 buku komik dan novel yang gue jarah dari Mankitsu dengan hanya membayar Rp80k saja untuk semuanya. Semua buku disana memiliki variasi harga yang anehnya bisa berbeda satu dengan lainnya meskipun judulnya sama. Paling murah kudapat yang 10k (Akane-chan dan Pandora Hearts vol 9), 15k (One Piece), 20k (oregairu) dan 25k (Pandora Hearts vol 16). Setelah ini aku harus menebus dosa atas kekalapanku dengan membaca semua buku yang sudah dibeli (padahal buku yang dibeli di Big Bad Wolf aja belum selesai dibacaa).

Aku belum selesai menjelajahi seisi toko secara tuntas. Yang pasti mungkin banyak buku bagus lain yang belum kulihat di sana. Toko ini pas banget dikunjungi oleh kalian yang tertarik belajar lebih jauh tentang bahasa Jepang (atau bahkan yang udah jago yang ingin sekedar mencari bacaan). Orang Jepang bahkan juga kesini pas aku sedang lihat-lihat. Buku-buku Mankitsu meskipun bekas namun masih dalam keadaan bagus, seperti masih buku baru, dan tentunya dengan harga yang murah luar biasa dibandingkan harga toko buku lain. Selain di Papaya, Mankitsu juga terdapat di gedung Kamome di Blok M di mana selain menjual, mereka juga menyewakan buku. Kalau ada kesempatan mungkin aku juga bakal berkunjung kesana.

EDIT: Ternyata Mankitsu di Papaya pindah ke supermarket Kamome beberapa minggu setelah aku ke sana. Lokasinya agak lebih jauh dari Blok M Square (tapi masih bisa ke sana dengan jalan kaki). Dan di sana sebagian besar buku hanya untuk disewa. Untung udah ke mankitsu Papaya sebelum mereka pindah. Di Kamome konon sistemnya kayak Manga Cafe, bisa sewa tempat/spot/kursi untuk membaca buku. Karena aku belum kesana jadi gue belum bisa pastiin detailnya. Kemungkinan di acara Ennichisai selanjutnya aku bakal berkunjung ke Mankitsu Kamome sekalian nyari beberapa buku.

UPDATE 2018 : UDAH KE KAMOMEE, YAY!! Langsung klik artikel Mankitsu Kamome Blok M yaa. Sayangnya saat update ini dibuat, Mankitsu kemungkinan sudah tutup juga di Kamome. :( 







Sabtu, 07 Mei 2016

Trip to International Book Fair : BIG BAD WOLF @ICE BSD Tangerang

Berbekal info dari dosen tentang bazaar buku Big Bad Wolf, hari Rabu tanggal 4 Mei kemarin aku memutuskan untuk berkunjung kesana sepulang kuliah bareng bokap.

Big Bad Wolf (BBW) adalah bazar buku internasional yang asal mulanya berasal dari Malaysia. Aku tahu BBW ini dari dosen yang dulunya pernah kuliah di Malaysia dan senang banget ke bazaar buku ini. Event ini sangat populer di Malaysia dan diadakan untuk meningkatkan minat baca warganya.
Nah, lagi-lagi setelah tahu dari sharingnya dosen, bazar buku ini hadir di Indonesia, tepatnya di International Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Jawa Barat.

Aku dateng ke ICE sekitar jam 10an. Bazar baru buka pukul 11 siang. Meskipun datang sebelum jam buka, sudah banyak pengunjung dan pembeli yang datang menunggu di lobby. Saat sudah boleh masuk pun sampai berdesak-desakan. Datang di hari kerja saja sudah ramai, gimana dateng pas hari libur atau weekend ya? Katanya di hari libur saking ramainya sampai ada antrian panjang di lobby dan diberlakukan sistem buka tutup. Karena itu aku ogah dateng pas hari libur.

Foto-foto diatas, tidak menggambarkan secara detil bagaimana luasnya gedung itu, karena aku hanya ambil dari 1 arah, bukan dari atas. Aku kehabisan kata-kata saking luasnya, dan tempat itu bisa menampung ribuan buku di dalamnya (atau bahkan nyampe sejuta buku?? aku ga bakal sempet ngitung).

Karena aku dateng tanpa rencana dan list buku apa yang pengen dibeli (plus dana yang terbatas), akhirnya setelah masuk aku pun mencoba lihat-lihat dulu buku-bukunya dimulai dari yang dijejerkan di paling pinggir kiri. Di dalam sana, 95% buku adalah buku berbahasa inggris, alias buku impor. Sisanya hanya buku berbahasa indonesia hanya berasal dari penerbit Mizan saja. Gak tanggung-tanggung, semua buku disini diskon 60%-80%, lebih murah dari harga buku baru di toko buku biasa, dengan range harga 5000-25000 (buku lokal) dan 30.000-<500.000  untuk buku-buku impor..

Pembagian jenis buku dimulai dari General, Fiction, Humour, Children (section ini paling banyak dan paling laku diborong pembeli), Art/Design (seharusnya aku beli banyak buku di section ini karena berhubungan dengan jurusan kuliah, tapi enggak terlaksana karena buku lain lebih bikin ngiler), Economic, Politic, Graphic Novel, dan lain-lain. Satu kata : BANYAK. Meskipun judul/pengarang yang kalian cari belum tentu ada, tapi dijamin bakal bingung milih buku disini kalau datang tanpa list.

Kembali ke saat aku memilih buku. Saat melihat-lihat, akhirnya aku sampai di section buku Fiction Literature, dan disana berjejer buku-buku sastra klasik. Aku yang demen novel klasik, lumayan lama keliling di section itu. Ada Emma dan Pride and Prejudice-nya Jane Austen, Alice in Wonderland, Jane Eyre, George Elliot, dan masih bejibun lagi jumlahnya.

Karena dateng tanpa rencana, aku bersikeras sama diri sendiri untuk membeli buku yang menarik namun paling murah dan paling tebel (sok bisa baca buku inggris tebel dan gamau rugi :v) dan ketemulah satu novel klasik dengan harga 30k, The Moonstone karya Wilkie Collins. Novel ini paling murah dan tebal dibandingkan semua novel klasik yang rata-rata harganya 45k-60k. Sampai di rumah aku nyari-nyari info tentang buku ini, ternyata The Moonstone adalah pencetus pertama genre novel detektif klasik di abad 19, yang artinya sudah ada sebelum Sherlock Holmes (istilahnya Bapak dari semua novel-novel detektif). Versi bahasa indonesianya sudah pernah diterbitkan oleh penerbit Bukune. Btw, novel ini tebalnya lebih dari 600 halaman. Lumayan jadi stok bacaan untuk beberapa minggu (bahkan bulan) ke depan.

Buku kedua yang kubeli yaitu Mockingjay dengan harga 60k. Buku ini kebetulan kulihat di salah satu section setelah sebelumnya memilih buku tentang Art dengan harga yang sama. Setelah pergulatan batin, akhirnya aku mengorbankan buku Art dan memilih novel Mockingjay ini, karena sudah lumayan lama aku mau buku ketiga dari trilogi Hunger Games ini, berhubung aku sudah nonton film pertamanya dan punya buku keduanya versi bahasa Indonesia, tapi belum pernah sempat beli buku ketiga. (Buku ketiga yang kubeli ini terbitan dari UK dengan desain cover yang berbeda dari edisi Amerika.)

Aku cuma beli 2 novel dengan total 90k (Padahal awalnya aku enggak ada niatan beli novel semua). Setelah itu aku memutuskan berhenti memilih buku lain karena keterbatasan budget. Selama ini aku nabung untuk keperluan tugas kuliah yang lumayan nguras dompet. Mengingat hal itu, aku jadi membatasi diri untuk memilih dan membeli buku, biar masih ada sisa uang buat tugas kuliah dan hal lainnya.


Big Bad Wolf akan berakhir pada tanggal 8 Mei, dan meskipun mengelilingi seluruh section buku bikin pegal kaki dan pikiran (gak cukup 3 jam keliling disitu. Beneran.), tapi lumayan memuaskan dan tidak akan membuat kita menyesal menguras dompet demi buku. Semoga saja Big Bad Wolf bisa diadakan rutin tiap tahun dengan variasi buku yang lebih banyak lagi (Aku berharap mereka juga jual buku berbahasa asing lainnya, seperti bahasa Jepang, Korea, dll), karena event ini bener-bener surga yang wajib dikunjungi bagi para pecinta buku.

Minggu, 13 Maret 2016

Hoozuki no Reitetsu : Hoozuki dan Hakutaku

Setelah menonton episode empat versi OVAnya, langsung kepikiran untuk membuat GIF dari beberapa adegan di episode itu, yang menurutku sangat kocak.

GIF ini bisa dibuat di Adobe Premiere Pro, dengan memotong-motong video dengan tool razor dan meng-export-nya ke format animated GIF.



Sekilas info, anime Hoozuki no Reitetsu diadaptasi dari manga berjudul sama yang mengisahkan tentang kehidupan di dunia neraka Jepang, dengan jalan cerita yang penuh bumbu humor. Tokoh utama di cerita ini adalah Hoozuki, yang adalah sekretaris pemimpin tertinggi di neraka, yaitu Lord Ema. Hoozuki digambarkan sebagai sosok yang diam dan menakutkan, namun sangat disiplin, tegas, dan tidak tanggung-tanggung memarahi Lord Ema jika berbuat kesalahan. (Jarang-jarang 'kan ada bawahan yang lebih keras dari atasannya sendiri)
Dan mengenai Hakutaku yang ada di GIF atas, adalah siluman (youkai?) dari legenda Cina (Bai Ze) yang tinggal di surga. Bisa dibilang hubungan antara Hoozuki dan Hakutaku tidak berlangsung baik, seperti anjing dan kucing. Mereka tidak segan-segan bertengkar jika bertemu, dan itulah salah satu kekonyolan di anime ini.
Cerita selengkapnya bisa langsung nonton animenya.

Rabu, 02 Maret 2016

Kondou Hanashi : Pandora Hearts (Anime and Manga)

Sekilas tentang Pandora Hearts.

Pertama aku mengenal dan mengikuti Pandora Hearts berawal dari pas dipinjemin DVDnya sama temen SMP (tahun 2011 lalu). Animenya pertama dirilis tahun 2010 dan terdiri dari 25 episode, beserta dengan 9 episode spesial. (Khusus yang spesial ini aku cari sendiri di internet)
Dan anime inilah yang membuatku tertarik mengikuti Pandora Hearts lebih jauh, juga pertama kali memperkenalkanku dengan Yuki Kajiura, komposer asal Jepang yang terkenal karena membuat soundtrack masterpiece untuk banyak anime, seperti Kara no Kyoukai, Fate/Zero, Fate Stay Night UBW, Boku dake ga inai machi, dan masih banyak lagi.

 Dan karena akhir di cerita animenya masih 'gantung', setelah itu aku mulai ngikutin manganya.
 Manga yang dibuat oleh Mochizuki Jun pertama kali diserialisasikan di majalah komik Jepang bernama GFantasy di bawah naungan Square Enix pada tahun 2006, dan selalu rilis setiap bulan sampai akhirnya mencapai pada finalnya di tahun 2015 lalu. Untuk versi tankoubonnya, Pandora Hearts terbit dalam 24 volume (tamat). (Manganya terbit di Indonesia setiap sekitar 6 bulan sekali. Dalam setahun hanya terbit 2 volume. Akhirnya, vol 24 sekaligus volume akhirnya sudah dirilis sekitar bulan Januari lalu)

Manga ini sudah memiliki fandomnya sendiri di Jepang, bahkan mungkin juga ada di Indonesia. Karya Mochizuki Jun-sensei bisa dibilang sangat fantastis, dari segi ceritanya yang mind-blowing , penuh misteri & kejutan, dan art nya yang sangat indah. Beliau bahkan merilis artbook khusus Pandora Hearts.

Bagi yang baru mengenal atau masih asing dengan Pandora Hearts, kusarankan untuk langsung menonton animenya dilanjutkan dengan manganya, atau langsung membaca manganya. Kisah Pandora Hearts ini sangat worth untuk diikuti.


Setelah Pandora Hearts tamat, Mochizuki-sensei membuat judul manga baru berjudul Vanitas no Shuki, atau The Case Study of Vanitas.
 
Harapanku saat ini, Jun Mochizuki bisa didatangkan ke Indonesia, sama seperti 4 mangaka yang didatangkan saat Manga Festival in Indonesia tahun 2014 lalu. Tentunya hal itu sangat dinantikan bagi para fans beliau di Indonesia.