Rabu, 26 Juli 2017

Softlens Review

Hola. Kali ini, di blog ini, aku bakal me-review tentang softlens. Tahun 2013 yang lalu bisa dibilang aku lagi seneng banget sama yang namanya pakai softlens. Berhubung aku pakai kacamata, beberapa aktivitas sering terganggu karena kacamata. Contoh, kalo pengen tiduran di atas meja di sekolah //lol. Dan, kulupa bulan apa, dan mungkin karena terpengaruh sama temen sebangku yang pake softlens,  pun aku memutuskan untuk membeli softlens di toko kacamata. Dan ini dia tiga pasang softlens + merknya yang pernah kupakai selama beberapa waktu semasa SMA.

1. EYEZONE
Merk softlens ini yang pertama kubeli di toko kacamata deket rumah dan yang pertama kali kupakai. Warnanya ungu dan ada patternnya. Di kotaknya tertulis bahwa softlens ini produk Australia.

Harganya? Hm.. lupa berapa. Dulu aku beli softlens ini sekalian dengan softlens casenya dan botol air untuk cleansing, dan totalnya Rp 100k lebih. Sekarang mungkin udah lebih mahal. (Aku beli tahun 2012 atau 2013 gitu, lupa).
Pas pertama pakai cukup nyaman. Diameternya tidak terlalu besar. Aku pun sempat memakai softlens ini berkali-kali (walau enggak setiap hari) Tapi, sayangnya tidak seawet dan sekuat yang kukira. Salah satu lensanya tiba-tiba robek sedikit, entah karena apa. Temanku pun nyaranin untuk enggak pake softlens itu lagi, katanya takut robekannya 'nginep' di mata. Jadi, meskipun belum kadaluarsa, aku terpaksa gak pake softlens ini lagi.

2. X2 POP
Setelah tidak memakai Eyezone, beberapa bulan kemudian aku memutuskan untuk beli softlens baru lagi, dan ketemulah merk X2 POP. Harganya mungkin sekitar 100k, ditambah beli botor air jadi 120k. (Itu tahun 2013.Mungkin sekarang sudah naik harganya).

Mungkin bisa dibilang X2 ini favoritku, karena tahan lama, kuat, dan beberapa kali gue pake semasa sekolah tidak ada masalah. Meskipun patternnya biasa aja, tapi pattern bunga softlens ini menurutku lumayan cantik. Aku beli yang warna ungu (waktu itu aku paling senang sama softlens ungu) Diameternya tidak terlalu besar, dan masa pemakaiannya 6 bulan.
Kulihat juga di review blogger orang lain, mereka juga memfavoritkan X2. Merk buatan Indonesia ini tidak kalah dengan merk import.

3. ZUHRA
Setelah masa pakai X2 habis, aku pun sempat lama enggak pakai softlens. Karena harganya mahal kan, jadi gak bisa sering-sering beli. Tapi suatu hari, sodaraku ngasih gue softlens merk Zuhra, yang dia beli di Jakarta dengan harga sekitar 30an (100k dapat 3 pasang). Murah banget, pikirku. Tapi itu sekitar 4 tahun yang lalu lho ya. Pas kulihat, harganya di pasaran sekarang Rp  75k untuk sepasang.
Zuhra berarti bunga dalam bahasa Arab, dan produk ini digadang-gadangkan sebagai produk halal (tapi merk lain mnurutku juga halal-halal aja kok). Softlens ini buatan Indonesia. Sesuai dengan namanya, pattern softlens ini berbentuk bunga dengan variasi warna yang bisa kita pilih seperti softlens lainnya. Waktu itu, karena dibeliin sodara, jadi aku gak  bisa milih warna yang diinginkan. Jadilah akudapet warna coklat. (Tapi tetap bagus sih).
Nah, sayangnya, entah kenapa, aku gak 'jodoh' sama produk yang satu ini. Pas kupakai, mataku jadi terasa enggak enak, mudah kering,dan kadang-kadang ada keluar cairan menggumpal dari mata selama memakainya. Dan mata jadi merah. Itu berlangsung dua atau tiga kali pakai. Jadi, terpaksa aku berhenti memakainya.
Aku baca review di internet banyak yang merasa nyaman memakainya. Mungkin sama seperti produk kosmetik, setiap orang punya kondisi tubuh yang berbeda untuk menyesuaikan dengan produk, terutama softlens. Mungkin karena mataku yang enggak cocok.

Dan, itulah 3 pasang soflens yang pernah kupakai. Setelah Zuhra, aku belum beli softlens lagi sampai artikel ini kutulis (Juli 2017). Bagi sebagian besar orang, softlens lebih praktis dan nyaman dipakai dibandingkan kacamata, terutama ketika ada acara ke pesta dimana kita harus berias, dan ketika di sekolah/perkuliahan/kantor. Bahkan melihat dengan softlens lebih cerah dibandingkan memakai kacamata. Namun, karena benda asing ini harus bersentuhan dengan mata, tentu saja perawatannya lebih ribet dan harus ekstra hati-hati, serta harus dijaga kehigienisannya. Softlens ini sangat menolong orang yang memiliki mata minus dan merasa kerepotan ketika memakai kacamata. Tentu saja, Softlens dan kacamata memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan. Bagi yang memiliki mata normal/sehat, seharusnya tidak perlu pakai softlens. Tapi bila mau pakai yang non-minus, boleh saja kok, selama hati-hati memakainya. Intinya, softlens jangan dipakai saat tidur dan berenang. Hindarkan juga dari debu, terutama ketika naik motor. (Ketika kena debu/angin di jalan sedikit, mata sudah terasa perih). Selalu ganti air softlens, dan tangan harus bersih setiap kali memakai dan melepas softlens. Dan kita juga enggak boleh tuker-tukeran softlens dengan orang lain.

Dan sekian dulu postingan kali ini. Thanks for reading. Semoga dapan pencerahan (?) //ga mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar